465 Ribu Warga Kota Surabaya Belum Miliki e-KTP
Surabaya
- Kalangan DPRD Surabaya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
menuntaskan program e-KTP. Pasalnya, hingga saat ini warga Surabaya yang
belum memiliki e-KTP sekitar 465 ribu orang. Mereka enggan mengurus ke
kelurahannya masing-masing. Alasan yang disampaikan berbagai macam. Ada
yang masih di luar negeri, ada yang kos di luar kota
, ada juga yang
sibuk bekerja.
“Hasil
pengamatan dan pelaporan dari masyarakat kami ketahui masih seperti
itu. Kalau ini tidak dilakukan tindakan jemput bola atau dengan yang
lain, maka program e-KTP akan macet sampai dengan waktu yang belum bisa
ditentukan,” ungkap ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono, Selasa
(6/8).
Menurutnya,
semestinya jemput bola pelaksanaan e-KTP tidak hanya di mal-mal atau di
tempat-tempat yang ramai. Sebab, belum tentu mereka yang belum
mengikuti program e-KTP itu suka ke mal atau ke tempat-tempat yang
ramai. Tapi, sebaiknya layanan e-KTP dilakukan keliling perumahan mewah,
perumahan kelas menengah atau ke perumahan kelas bawah.
“Biasanya
yang malas ke kelurahan itu orang duitnya banyak. Ngurus KTP saja
kadang nyuruh pembantunya. Bahkan, dia enggan dan berani membayar mahal
hanya untuk urusan itu. Padahal, semua tahu bawah untuk program e-KTP
tidak bisa seperti pembuatan KTP lama yang cukup dengan tanda tangan
camatnya saja,” terang Baktiono.
Hal
semcama ini sebaiknya dicarikan solusinya oleh Dispendukcapil. Bila hal
itu tidak dicarikan solusinya, maka sampai kapan pun persoalan e-KTP
ini tidak pernah tuntas. Bahkan, permasalahannya menjadi persoalan
menahun.
Sementara
Moch. Suharto Wardoyo, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dispendukcapil) Kota Surabaya mengatakan, memang saat ini masih banyak
warga kota yang belum mengikuti program e-KTP. Mereka yang belum
mengurus e-KTP kebanyakan ada yang di luar negeri, ada pula yang sibuk
bekerja dan lain sebagaianya.
Namun,
Dispendukcapil akan terus berupaya mencarikan solusi untuk masalah ini.
Bahkan, selama Lebaran ini pihaknya akan memberikan pelayanan
perekaman e-KTP untuk para pemudik Lebaran dari luar kota. “Kami
melayani warga Surabaya yang tinggal di luar kota, sekarang mudik ke
Surabaya, tapi dia belum rekam e-KTP,” ujar Suharto.
Salah
satu upayanya, untuk melayani pengurusan e-KTP warga Surabaya yang
tinggal di luar kota, Dispendukcapil Kota Surabaya membuka Posko Lebaran
di Royal Plaza, buka 5-7 Agustus 2013. Posko Lebaran perekaman e-KTP
ini menempati ruang pelayanan yang selama ini dipakai Dispendukcapil,
yakni di KTP Smart Office Royal Plaza. Khusus untuk Posko Lebaran ini
pelayanan dilakukan pada pukul 10.00-14.00 Wib.
Langkah
ini dilakukan, karena diperkirakan banyak warga yang ber-KTP Surabaya
tetapi karena bekerja di luar kota maka dia belum sempat mengurus e-KTP.
Jadi, mumpung mereka ini mudik bersama keluarga ke Surabaya,
Dispendukcapil memberikan pelayanan di Posko Lebaran.
Sedangkan,
untuk perekaman e-KTP ini syaratnya sama dengan warga lainnya. Hanya
membawa KTP asli plus copy Kartu Keluarga. “Dispendukcapil memang tak
memiliki data berapa orang warga Surabaya yang tinggal di luar kota.
Namun sampai bulan ini warga kota yang belum melakukan perekaman e-KTP
jumlahnya cukup besar, 465 ribu orang. Jumlah ini harus tuntas perekaman
e-KTP pada akhir tahun, karena pada awal 2014 semua warga sudah harus
menggunakan e-KTP,” ujarnya.
Meski
dalam kondisi libur Lebaran ternyata ada warga yang datang ke Royal
untuk pengurusan e-KTP ini. Hal ini sesuai laporan staf yang ditugaskan
Dispendukcapil di Royal Plaza. “Tapi, ada saja kok yang ngurus e-KTP di Royal Plaza,” ujar Suharto.
Setelah
pelayanan Posko Lebaran ini, KTP Smart Office Royal Plaza, akan buka
lagi pada tanggal 10 dan 11 Agustus namun hanya untuk pelayanan
perekaman e-KTP saja. Sedangkan untuk di luar libur Lebaran, pelayanan
buka setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu. Pelayanan dilakukan untuk
perekaman e-KTP, perpanjangan KTP, akta kelahiran dan kematian.(pur/rdi)