Pengrajin Tempe dan Tahu Sidoarjo Mogok Produksi

0
Sidoarjo (pemburunews.com) - Bagi penyuka masakan tempe dan tahu penyet maupun tempe dan tahu di wilayah Sidoarjo, mungkin besok harus puasa rasanya dulu.

Pasalnya para pengrajin tempe dan tahu, akan melakukan mogok kerja atau tidak memproduksi tempe dan tahu Senin (9/9/2013) sampai tiga kedepannya.

Para pengrajin tempe dan tahu, sudah lelah menjerit dengan meroketnya harga kedelai, sejak sebulan terakhir. Sebulan ini, keuntungan juga tak pernah didapat, dan malah merugi termasuk tenaganya. Hal itu seperti dirasakan para pengrajin tempe dan tahu asal Desa Sepande Candi. "Mogok itu dilakukan agar ada peran pemerintah untuk menekan harga kedelai," ucap Ahmad Hidayat pengrajin tempe dan tahu asal Sepande Minggu (8/9/2013).

Dia mengatakan, melonjaknya harga kedelai membuat usahanya memproduksi tahu tidak pernah untung. Kerugian justru meningkat saat produksi dipaksa dilakuklan."Kita biasanya per hari untung Rp 200 ribu namun setelah kedalai naik tidak untung sama sekali," beber warga RT 5 RW 2 Desa Sepande yang seharinya membutuhkan 2 kuintal kedelai untuk usahanya itu.

Ketua Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Karya Mulya, Sukari menyatakan, rencana mogok kerja memang sudah bulat dilakukan. Harga kedelai yang tidak terkendali membuat sekitar 276 pengrajin di Sepande ketar-ketir.

Harga kedelai, katanya memang sudah sangat sulit diredam. Mulai dengan harga kedelai lokal yang mencapai Rp 9500/kilogram hingga kedelai kualitas bagus yang sudah mencapai harga Rp 10 ribu/kilogram. Dibandingkan harga sebelumnya yang massih berada di kasaran harga Rp 6500/kilogram - Rp 6800/kilogram."Mereka banyak merugi. Kita tidak mau menaikkan harga meski beberapa diantaranya melakukan langkah itu, namun tetap saja tetap merugi," jelasnya. (pur)