Sebanyak 102 Prajurit Korps Marinir Tiba dari Lebanon

0
SURABAYA - Sebanyak 102 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) tiba di Surabaya, Senin.

Ke-102 prajurit Korps Marinir itu terdiri atas 82 prajurit Pasmar-1 dan 20 prajurit Brigif-1 Marinir. Semuanya dibawah pimpinan Kapten Marinir Fernando Lumi dan bertugas di Lebanon selama setahun.

Kedatangan 82 prajurit Pasmar-1 itu disambut Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, sedangkan kedatangan 20 prajurit Brigif-1 Marinir itu disambut Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto di Loby Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang mengatakan setelah kurang lebih satu tahun bergabung dengan pasukan perdamaian PBB di Lebanon demi melaksanakan tugas mulia bagi bangsa dan negara, maka kini telah kembali ke kesatuan dalam keadaan sehat wal afiat.

"Tugas negara yang kalian emban bukanlah tugas yang ringan, sebab bukan saja dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, tetapi yang terpenting dapat menjaga dan menjunjung tinggi martabat serta kehormatan Korps Marinir, TNI AL, TNI, bangsa dan negara," katanya.

Selain itu, selama satu tahun bergabung dengan Kontingen Garuda di Lebanon telah mampu melaksanakan penugasan dengan baik serta kehadirannya diterima oleh masyarakat Lebanon, yang terbukti dengan adanya berbagai kegiatan yang selalu mendapat sambutan positif dari masyarakat Lebanon, juga tidak adanya laporan negatif yang masuk ke pimpinan.

"Seluruh tugas telah kalian laksanakan dengan baik, karena di dalam dada para prajurit telah tertanam jiwa profesional dan disiplin yang tinggi serta bekerja tanpa pamrih," tegas orang nomor satu di Pasmar-1 itu.

Menurut Danpasmar-1, penugasan tersebut merupakan perwujudan dari UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban, keamanan dan perdamaian dunia.

"Kini, Korps Marinir telah diakui dunia sebagai kekuatan multi nasional yang mampu melaksanakan tugas-tugas resolusi dewan keamanan PBB dibidang perdamaian dan kemanusiaan," ujarnya. (*)