Masyarakat Bukan Memilih Pemimpin Agama

0

Ende - Masyarakat harus menghindari pikiran promordial sempit soal suku,agama,ras dan golongan karna pemilu untuk memilih bupati dan wakil bupati bukan memilih pemimpin agama. 
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Ende Haji Muhamad Taher kepada RRI dikediamannya, Senin (23/9/2013) di Ende mengatakan, masyarakat khususnya pemilih yang akan mengunakan hak pilih pada pemilu bupatu dan wakil bupati Ende tahun 2013 ini harus bisa membedakan memilih bupati dan wakil bupati dengan memilih pemimpin agama, sehingga perlu menghindari pikiran primordial sempit dengan menonjolkan suku,agama,ras dan golongan atau isu Sara.
Dikatakannya maraknya isu sara yang beredar dimasyarakat menjelang pemilukada tahun ini tidak perlu ditanggapi secara berlebihan sehingga pesta demokrasi bisa berjalan aman dan tentram dengan menghasilkan pemimpin yang berkualitas sehingga bisa membawa perubahan bagi daerah ini ke arah yang lebih baik dan bermartabat.
"Memilih bupati dan wakil bupati beda dengan memilih pemimpin agama atau pemimpin suku," ujarnya.
Haji Muhamad Taher yang juga anggota DPRD Kabupaten Ende dari Partai Amanat Nasional-PAN tersebut menambahkan masyarakat saat ini sudah sangat cerdas menentukan pilihannya mana pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi daerah ini lima tahun kedepan.
Dirinya menghimbau kepada seluruh mamsyarakat didaerah ini agar pililah pemimpin sesuai dengan hati nuraninya masing-masing tanpa membedakan suku,agama,ras dan golongan sehingga bisa mewujudkan kabupaten Ende yang adil dan sejahterah. (Herry Epu/AKS)