Dinsos Kelabakaan Atasi Glandangan Psikotik di Jember
Jember - Dinas Sosial Pemkab Jember mengaku
kewalahaan untuk menertibkan para gelandangan psikotik atau orang gila
yang semakin marak dijumpai diberbagai ruas jalan dan terminal menjelang
bulan suci Ramadhan. Selain terkendala minimnya saran prasarana, hingga
kini Dinas Sosial tidak memiliki dokter ahli jiwa untuk menangani kasus
tersebut.
Sekertaris Dinas Sosial Pemkab Jember, Murtadlo, mengakui, selama ini
pihaknya masih kesulitan dalam menangani masalah gelandangan psikotik
atau orang gila. Salah satu penyebabnya, karena sampai saat ini Pemkab
Jember belum memiliki penampungan untuk rehabilitasi gelandangan
psikotik.
Selain itu, dari sejumlah tim dokter yang direkrut dengan mengunakan
anggaran APBD, seluruhnya hanya untuk penanganan bagi kesehatan para
penghuni Liposos, sedangkan untuk tim dokter ahli jiwa pihaknya mengaku
masih belum memiliki.
“Memang RSUD Subandi sebagai mitra Dinas Sosial, bersedia memberikan
penampungan selama proses penyembuhan. Tetapi, lagi-lagi terjadi
persoalan, akan dikemanakan mantan gelandangan psikotik ini setelah
secara medis dinyatakan sembuh. Rata-rata memori mereka sudah hilang
ketika ditanya tempat tinggalnya. Walaupun masih ingat, biasanya pihak
keluarga yang tidak mau mengakuinya,” terangnya ketika ditemui sejumlah
wartawan, Sabtu (6/7/2013).
Murtlado menambahkan, untuk menekan angka gelandangan dan anak
jalanan yang kerap dijumpai di sejumlah ruas jalan dan tempat umum di
Jember, Dinas Sosial melakukan operasi penjaringan intensif seminggu dua
kali.
“Memang trennya saat menjelang hari keagamaan biasanya banyak
gelandangan yang datang dari luar daerah. Kita tetap akan tertibkan
mereka, namun untuk orang gila, kita tidak dapat melakukan razia karena
memang terkendala dengan saranaprasarana yang kita punya,” pungkas
Murtadlo. (adi)