Husky Setuju Beri Kompensasi Nelayan
Sampang - Puluhan warga Desa
Sejati Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang lagi-lagi protes Husky CNOOC
Madura Limited (HCML). Namun kali ini, warga yang mayoritas berprofesi
sebagai nelayan itu, difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk melakukan
pertemuan secara tertutup di Kantor Bupati Sampang.
Informasi yang berhasil dihimpun beritajatim.com, dalam pertemuan tertutup tersebut, warga terus berupaya meminta ganti rugi pengajuan kompensasi terhadap HCML. Alasannya karena HCML dinilai telah merusak rumpon dan merugikan para nelayan di Kecamatan Camplong.
Usai melakukan pertemuan dengan pihak Husky, Nur Hasan Kepala Desa Sejati Kecamatan Camplong mengatakan, warga masih merasa kecewa. Pasalnya, hasil pertemuan tersebut masih belum menemukan kejelasan, pihak Husky berjanji dan meminta waktu satu minggu lagi.
"Pertemuan tadi itu masih belum memuaskan warga saya, sebab, belum ada kepastian kompensasi dampak eksplorasi pihak Husky," ucap Kades Sejati, Selasa (9/7/2013).
Masih kata Nur Hasan, tuntutan para nelayan di desanya sebenarnya sama dengan beberapa nelayan yang sebelumnya pernah pengajuan kompensasi, sebab dari desa lainnya sudah teralisasi tuntutan para nelayan. Sementara itu empat desa di bibir pantai Camplong yang lain belum ada kompensasinya.
"Kalau Desa Dharma Camplong dan Desa Bandaran sudah ada kompensasinya, kalau tuntutan kita sesuai dengan kemampuan pihak Husky, terpenting kita diberi kompensasi," imbuhnya
Sementara itu, Hamin Tohari perwakilan Husky CNOOC Madura Limited (HCML), usai melakukan pertemuan dengan para nelayan Desa Sejati, menjelaskan, pihaknya secepatnya akan memenuhi tuntutan para nelayan. Namun sebelum kompensasi itu direalisasikan, Husky harus menerima lampiran dasar yang faktual agar pengajuan klaim dampak eksplorasi Husky bisa di pertanggung jawabkan.
"Yang disampaikan warga hanya jumlah nelayan yang mengajukan klaim dampak eksplorasi, sementara belum ada lampiran data pendukung yang faktual dan itu nanti kami jadikan ajuan dasar pemberian kompensasi," pungkasnya.(pur)
Informasi yang berhasil dihimpun beritajatim.com, dalam pertemuan tertutup tersebut, warga terus berupaya meminta ganti rugi pengajuan kompensasi terhadap HCML. Alasannya karena HCML dinilai telah merusak rumpon dan merugikan para nelayan di Kecamatan Camplong.
Usai melakukan pertemuan dengan pihak Husky, Nur Hasan Kepala Desa Sejati Kecamatan Camplong mengatakan, warga masih merasa kecewa. Pasalnya, hasil pertemuan tersebut masih belum menemukan kejelasan, pihak Husky berjanji dan meminta waktu satu minggu lagi.
"Pertemuan tadi itu masih belum memuaskan warga saya, sebab, belum ada kepastian kompensasi dampak eksplorasi pihak Husky," ucap Kades Sejati, Selasa (9/7/2013).
Masih kata Nur Hasan, tuntutan para nelayan di desanya sebenarnya sama dengan beberapa nelayan yang sebelumnya pernah pengajuan kompensasi, sebab dari desa lainnya sudah teralisasi tuntutan para nelayan. Sementara itu empat desa di bibir pantai Camplong yang lain belum ada kompensasinya.
"Kalau Desa Dharma Camplong dan Desa Bandaran sudah ada kompensasinya, kalau tuntutan kita sesuai dengan kemampuan pihak Husky, terpenting kita diberi kompensasi," imbuhnya
Sementara itu, Hamin Tohari perwakilan Husky CNOOC Madura Limited (HCML), usai melakukan pertemuan dengan para nelayan Desa Sejati, menjelaskan, pihaknya secepatnya akan memenuhi tuntutan para nelayan. Namun sebelum kompensasi itu direalisasikan, Husky harus menerima lampiran dasar yang faktual agar pengajuan klaim dampak eksplorasi Husky bisa di pertanggung jawabkan.
"Yang disampaikan warga hanya jumlah nelayan yang mengajukan klaim dampak eksplorasi, sementara belum ada lampiran data pendukung yang faktual dan itu nanti kami jadikan ajuan dasar pemberian kompensasi," pungkasnya.(pur)