Panglima Sebut Teror Tak Bisa Diatasi Polri, TNI Turun Tangan

0
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan aksi teror hingga kini masih menghantui masyarakat Indonesia. Menurut Moeldoko saat ini menjadi ancaman adalah keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"TNI dari waktu ke waktu telah menyiapkan prajuritnya, baik dari satuan khusus maupun satuan-satuanya di batalyon untuk memerangi teroris," tegas Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/24)

Moeldoko melanjutkan, untuk mengantisipasi ancaman teroris TNI akan bersinergi dengan Polri. Dia mengungkapkan, jika aksi atau ancaman terorisme melebihi kewenangan Polri dan mengancam NKRI, maka sudah waktunya TNI turun tangan.

"Kita tetap melakukan sinergi dengan Polri. Apabila tingkat aksi terorisme melampaui kepolisian untuk menangani, maka disitulah TNI akan hadir. Nanti akan ada dewan pemerintah yang dibentuk memberitahukan bahwa terorisme sudah masuk dalam intensitas tinggi," ungkapnya.

Adapun ancaman teroris dengan intensitas tinggi, menurut Moeldoko, seperti pembajakan pesawat maupun kapal, penyanderaan WNI di luar negeri, dan juga adanya ancaman kedaulatan NKRI.

"Contoh tersebut adalah domain TNI. TNI diproyeksikan untuk itu. Jadi ada beberapa status yang ditingkatkan dari C ke B atau dari B ke A," tandasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan informasi yang diperoleh dari intelijen, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru para teroris masih aktif melakukan pergerakan di Indonesia. Namun demikian pergerakan teroris saat ini masih belum signifikan.(pur)